Selasa, 14 Maret 2017

Ritual Parika di Kamaru Pulau Buton


Berkunjung ke Buton, rasanya belum lengkap jika tidak menyaksikan ritual Parika, yakni panen padi ladang yang merupakan warisan leluhur di Buton sejak dahulu kala. Dalam tradisi panen padi, penduduk akan bergotong royong membantu, dengan imbalan setiap mendapatkan 4 ikat padi, maka pemilik lahan akan mendapatkan 2 ikat, sedang penduduk mendapatkan 2 ikat. Penyebutan untuk 1 ikat padi disebut Kakabe, dalam praktiknya ada yang dikenal dengan Kakabe Ngkamaru dan Kakabe Wasuamba. Setiap 2 kakabe yang disatukan disebut 1 kagaa. Setiap 2 kagaa disebut Sekalima. Bila kualitas padi kurang bagus dibanding yang lain, misalkan kecil-kecil biji dan batang padi maka hal ini bisa dipotong hanya bagian padi tanpa batang jadi tidak dimasukan dalam kategori kakabe dan ini dinamakan Lanseami. Lanseami ini dapat diambil gratis oleh warga tanpa ada pembagian ke pemilik lahan.

Tradisi Parika  di Kamaru dan daerah sekitarnya masih dilakukan sampai saat ini, Padi ladang (Padi Gogo) ini tumbuh baik di Kamaru, varites padi gogo di Kamaru diantaranya : Wakawondu, Wangkaluku, Wangkomina, Apolo dan masih banyak yang lainnya. Kualitas beras ini sangat baik, ada yang berwarna merah dan putih, dan tergolong beras ketan/pulut. Tidak ada satu pun padi asal Kamaru dan Wasuamba yang tidak ketan.
    






Permandian La Gomi di Pulau Buton

Permandian La Gomi di Selatan Pulau Buton
Permandian yang satu ini tidak kalah menarik dengan permandian lainnya di Pulau Buton, ternyata pulau Buton dengan luasan 4.408 Km2 ini yang tidak separuh dari luasan pulau Jawa menyimpan sumber daya alam yang melimpah, berbagai macam wisata alam dari bawa laut hingga permukaan bumi yang salah satunya permandian La Gomi ini. Para wisatawan lokal sangat menikmati indahnya pemandangan yang disuguhkan oleh Permandian La Gomi ini, ditambah lagi dengan airnya yang dingin, dengan kicauan burung, wah pasti dapat terlupakan sejenak kepenatan selama berada di kota.

Pulau Buton kini sudah terbentuk 5 Kabupaten dan 1 kota, permandian La Gomi ini sendiri terletak di Kabupaten Buton Selatan, tepatnya di Desa Rongi. Permandian yang satu ini mungkin belum diketahui masyarakat luas, olehnya itu untuk mencapai permandian ini para wisatawan lokal harus menggunakan kendaraan bermotor sekitar 30 Km dari Kota Baubau menuju Desa Rongi. Permandian ini tidak terlalu jauh dari jalan utama desa tersebut.

Aksesibilitas : Permaandian La Gomi berada di Desa Rongi, Buton Selatan. Sekitar 40 menit dari Kota Baubau bila menggunakan mobil, namun bila anda berada di luar Kota Baubau/Pulau Buton anda dapat menggunakan jalur angkutan udara dari Bandara Haluoleo dengan tujuan Bandara Betoambari hanya mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 300.000,-. Anda juga dapat menggunakan transportasi laut yakni kapal Bahari Express dengan biaya kurang lebih Rp 200.000,- di Kota Baubau banyak penginapan yang relatif murah dengan berbagai jajanan khas Buton. Toko Souvenir di kota ini juga banyak menyediakan ole-ole buat keluarga.
Selamat mengunjungi Pulau Buton,......
Selamat menikmati Permandian La Gomi
Indonesia Oke...!!